Di Jombang, Stok Darah Menipis, Permintaan dari Luar Daerah Distop

[HARIAN JOMBANG] - Stok darah di PMI Jombang terus menipis. Grafik persediaan darah yang biasanya berada pada posisi 1.500 kantong (bag) per hari, saat ini posisi stok darah tak lebih dari 500 kantong. Ketersediaan yang hanya sepertiga dari hari-hari biasa ini, terjadi sejak pertengahan bulan Juli atau Ramadhan hingga H+5 lebaran, Jumat (1/8/2014) ini.

Kondisi ini menyebabkan petugas unit donor darah (UDD) PMI Jombang mengambil langkah pengetatan. Caranya, dengan tidak melayani atau menyetop permintaan darah dari luar kota Jombang.

Selain itu, bagi keluarga pasien yang membutuhkan darah, diharapkan mampu mendonorkan darah bagi pasien yang bersangkutan. “Jadi sebisa mungkin dicukupi dengan donor darah dari keluarga pasien sendiri,” kata Kepala Administrasi PMI Jombang, Muhammad Anam, Jumat (1/8/2014).

Menurutnya, tipisnya stok darah ini adalah karena menurunnya jumlah pendonor darah selama bulan Ramadan. Kondisi ini menurutnya, wajar karena kegiatan donor darah turun selama Ramadan.

"Stok darah yang keluar, tak sebanding dengan darah yang masuk. Semua jenis golongan darah pada posisi menipis. Karena posisi stok darah tidak dalam level aman inilah untuk sementara permintaan stok darah dari luar daerah kami stop hingga posisi normal kembali," katanya.

Penghentian sementara permintaan darah dari luar kota, ujarnya, terutama untuk mencukupi kebutuhan dalam Jombang kota dan mengantisipasi kondisi darurat karena permintaan mendadak.

Selain stok darah, stok trombosit untuk demam berdarah saat ini juga hanya dua kantong. “Biasanya stok trombosit rata-rata sepuluh kantong, tapi sekarang hanya tersedia dua kantong saja,” katanya.

Agar ketersediaan darah kembali normal dan mampu menjamin kebutuhan darah, pihaknya berharap makin banyak warga yang bersedia mendonorkan darahnya atau jadi donor sukarelawan. [tri]

Share this post